Presiden
Amerika Serikat Barack Obama memuji peran para entrepreneur atau
wirausahawan asal Indonesia karena mampu membangkitkan ekonomi
masyarakat. Saat berbicara di hadapan ratusan peserta dalam Presidential
Summit on Entrepreneurship di Washington DC kemarin, Obama menyebut
nama wirausahawan asal Indonesia Tri Mumpuni.
Obama mengapresiasi kiprah Tri Mumpuni yang selama ini menjadi entrepreneur di bidang sosial untuk masyarakat pedesaan.
"Dan kita punya wirausahawan berjiwa sosial seperti Tri Mumpuni yang
telah membantu masyarakatmasyarakat pedesaan di Indonesia untuk
membangkitkan listrik serta pemasukan dari tenaga air,” ujar Obama dalam
konferensi tingkat tinggi (KTT) bagi wirausahawan bisnis dan sosial
dari negara-negara mayoritas Muslim di seluruh dunia itu.
Tri Mumpuni kini bukan hanya dikenal sebagai pahlawan di Indonesia,
tetapi namanya telah mendunia. Dia dikenal karena mampu menciptakan
solusi bagi kekurangan pasokan listrik di wilayah pedesaan dengan
membangun pembangkit listrik mini bertenaga air.
Siaran pers Kedutaan Besar AS di Jakarta menyebutkan, Tri Mumpuni
merupakan satu dari sembilan peserta asal Indonesia yang diundang
menghadiri konferensi tersebut. Wirausahawan lainnya Putera Sampoerna,
Ananda Siregar, Sandiaga S Uno, Shinta Widjaja Kamdani, Benjamin
Soemartopo, Sheila Tiwan,Goris Mustaqim,dan Yuyun Ismawati.
Konferensi itu merupakan agenda Obama dalam mendekatkan Washington
dengan dunia Islam. Dia mengundang 250 entrepreneur dari 50 negara
mayoritas Muslim di seluruh dunia.Pidato Obama menggarisbawahi kemajuan
yang dilakukan AS di Palestina, Irak, dan Afghanistan.
Obama pun punya jawaban diplomatis ketika ditanya mengapa perihal
kewirausahaan yang dibahas dalam KTT itu? "Karena Anda mengatakan kepada
kita bahwa pada area ini kita dapat belajar satu sama lain.
Amerika dapat berbagi pengalaman dengan para penemu dan
inovator,”ujarnya. Selain itu, ujarnya, kewirausahaan merupakan wahana
bagi pria dan perempuan untuk menggapai impian mereka dengan ide yang
dimulai dari meja dapur atau garasi. Info Lainnya :
"Menjadikannya sebagai bisnis baru dan industri baru yang mengubah
dunia,” papar presiden kulit hitam pertama AS itu. Menurut Obama,
sejarah telah membuktikan bahwa kewirausahaan menjadi kekuatan besar di
dunia untuk menciptakan kesempatan dan mengangkat masyarakat dari
kemiskinan.
Amerika juga memiliki kepentingan mengangkat ekonominya. Apalagi
perdagangan AS dan negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim telah
tumbuh pesat. Pada kesempatan itu,Obama juga memuji inovasi Dr Naif
Al-Mutawa dari Kuwait, pembuat komik yang mengajarkan toleransi dalam
Islam.Obama juga menyebut Dr Mohamed Ibrahim yang sukses membangun
perusahaan telekomunikasi di Afrika.
Jangan ketinggalan berita tentang Piala Dunia 2010, hanya di Okezone.com
Dia juga mengapresiasi peran Muhammad Yunus dengan Grameen Bank yang
membantu rakyat miskin di Asia Selatan dan kini menyebar ke seluruh
dunia. Obama juga menawarkan kerja sama baru dengan para pemimpin
perusahaan teknologi dari Silicon Valley untuk berbagi pengalaman.
Sementara itu,dilaporkan Channel News Asia,pengusaha Sandiago S Uno
mengungkapkan, Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di
dunia.
"Kami menunjukkan kepada dunia sebagai contoh di mana modernitas,
Islam, demokrasi, dan ekonomi sejak 1997, 1998,dan bertahan,”paparnya.
Sandiago mengungkapkan, sangat penting diungkapkan kepada Pemerintah AS
bahwa KTT tersebut menjadi ajang pertukaran ide, opini,tanpa adanya
pendiktean. Ketua Komisi Tetap UKM Kadin ini menjelaskan, melalui KTT
itu ada kesempatan menjalin hubungan lebih kuat karena adanya komunikasi
dua arah.
"Kami akan menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki kebebasan
berbicara,memiliki demokrasi, dan mampu memerangi terorisme dengan cara
yang lebih baik,”paparnya. Sedangkan Tri Mumpuni, Direktur Eksekutif
Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (Ibeka) mengatakan, apa yang
dilakukan organisasinya mampu menciptakan perubahan.
"Perubahan yang lebih baik,dibandingkan tak melakukan apapun. Jika
Anda melalukan ini,seperti pemerintahan Obama, saya percaya merupakan
langkah yang tepat untuk melawan ketidakadilan,” paparnya. (Koran
SI/Koran SI/Koran SI/andika hm)
|