JAKARTA- Gempuran pemberitaan Rekening Gendut Perwira Polri secara tidak langsung seolah mengesampingkan keberadaan para prajurit yang masih belum sejahtera dan pra sejahtera.
Setidaknya
publik mulai berasumsi tak ada lagi polisi miskin lantaran banyak
sumber penghasilan lain yang bisa digali di luar gaji. Padahal sejatinya
masih banyak anggota Polri yang hidup pas-pasan, dengan hanya
mengandalkan gaji.
Tilik saja pengakuan Briptu Nanan Supriyadi
yang sudah menjadi anggota selama delapan tahun. Polisi yang bertugas di
Ibukota itu hanya bergaji sekira Rp1,5 juta.
Untuk mengakali
kebutuhan hidup, dia pun membuka usaha sampingan warung kelontong di
daerah Pondok Indah. "Selama tidak mengganggu tugas saya di lapangan, kan tidak apa-apa,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Kondisi
dapur Briptu Nanan tentu berbeda 180 derajat dengan para pimpinannya
yang diungkap Majalah Tempo dalam laporan utamanya beberapa waktu lalu.
Kapolda Kalimantan Timur Mathius Salempang dalam laporan harta kekayaan
per 22 Mei 2009 memiliki harta sekira Rp8,5 miliar plus USD 59,842.
Kepala Korps Brimob Polri Irjen Pol Sylvanus Yulian Wenas per 25 Agustus 2005 memiliki dana di rekening sebesar Rp6,5 miliar.
Kepala
Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Irjen Pol Budi Gunawan dalam
laporan harta kekayaannya per 19 Agustus 2008 memiliki rekening berisi
uang Rp4,68 miliar.
Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian
Badrodin Haiti per 24 Maret 2008 memiliki Rp2,09 miliar dalam
rekeningnya plus uang USD4.000. Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno
Duadji memiliki Rp1,58 miliar dalam laporan harta kekayaan pada tahun
2008.
Selain data di atas masih ada nama-nama lain perwira Polri
lain yang memiliki rekening tambun. Yang dipersoalkan adalah apakah
sumber dana miliaran rupiah di rekening para jenderal tersebut sah.
Ketua
Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam
perbincangannya dengan okezone beberapa waktu lalu, menyatakan isu
rekening gendut sejumlah jenderal merupakan kasus lama.
"Pada masa Kapolri Jenderal Sutanto sudah dinyatakan clear. Jadi kalau mau menelusuri lagi harus ditanyakan kepada beliau sampai sejauh mana yang dimaksud dengan clear itu. Kalau memang sudah clear betulan ya sudah. Kan kasihan juga para jenderal dan keluarganya yang mendapat tuduhan,” ujarnya.(ful) Baca Juga :
|