|
Main » 2010 » September » 28 » Waspadai Rawan Pangan
07:46 Waspadai Rawan Pangan |
'Waspadai ancaman kerawanan pangan'
Kamis, 23/09/2010 20:01:58 WIB Oleh: Yusuf Waluyo Jati
JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia dan ekonom memperingatkan kemungkinan timbulnya kerawanan
pangan yang melanda Tanah Air akibat ketidakseimbangan iklim secara
global mulai tahun ini.
Ketidakseimbangan itu mulai memicu perubahan cuaca yang ekstrem sehingga
menyebabkan gangguan panen di beberapa daerah. Selain itu, problem
distribusi yang belum dapat dituntaskan, bisa kian memperparah kerawanan
pangan di masyarakat.
"Ketidakseimbangan iklim ini telah menyebabkan gangguan produksi pangan
di sejumlah sentra pertanian kita. Selain itu, minimnya daya dukung
infrastruktur terutama di luar Jawa terbukti telah menghambat kelancaran
pasokan pangan," ujar Pjs. Ketua Umum Kadin Indonesia, Adi Putra
Darmawan Tahir kepada Bisnis hari ini.
Dengan kondisi itu, katanya, pasokan pangan nasional berpotensi turun
signifikan pada 2010. Jika Indonesia mengalami defisit bahan pangan,
Kadin khawatir kodisi itu bisa dengan mudah memicu gejolak inflasi
mengingat harga kebutuhan pokok sejauh ini belum memperlihatkan tren
penurunan pasca-Lebaran.
Di tempat terpisah, ekonom bidang pertanian Bustanul Arifin menjelaskan
perubahan iklim yang melanda di seluruh belahan dunia telah berdampak
ekstrim dalam mengganggu sistem produksi pangan.
"Kuat dugaan kalau gangguan produksi itu sudah terjadi di mana-mana.
Setidaknya, secara fisik telah terjadi serangan hama di berbagai tempat
yang diperkirakan akibat adanya perubahan iklim," paparnya.
Menurut dia, terdapat teori ekologi yang menyebutkan bahwa kini banyak
muncul kembali hama pertanian pangan yang sudah lama menghilang. "Bahkan
hama wereng yang selama ini kita anggap sudah musnah, ternyata kembali
menyerang padi milik petani," ujarnya.
Dampak dari semua itu, imbuhnya, ada kekhawatiran cadangan pangan
nasional menjadi merosot drastis. Jika cadangan pangan nasional defisit
sehingga memicu pembukaan keran impor pangan, dia menilai hal itu
bukanlah sesuatu yang layak dipertentangkan.
"Bagi saya, persoalan impor itu bukan sesuatu yang tabu. Namun, hal itu
bisa diartikan juga bahwa perkiraan data produktivitas pertanian pangan
yang selama ini ada memang wajib untuk terus dipantau secara serius,"
tegasnya. (gak)
CEK JUGA :
|
Views: 1367 |
Added by: bravogroups
| Rating: 0.0/0 |
|
|